Minggu, 18 Desember 2011

YANG TERLUPAKAN ( Bagian ke dua )


Pada postingan yang lalu kita sudah sedikit membicarakan tentang asal muasal bekatul yang ternyata bekatul dihasilkan dari proses penyosohan bulir padi untuk menjadi beras, dan sudah pula dijelaskan bahwa bekatul bukan dedak ( dedek ). Dan kali ini kita akan sedikit berbicara lebih dalam lagi yaitu tentang kandungan ( Nilai gizi ) yang terdapat didalam bekatul.



BEKATUL KAYA GIZI

     Sedikit mengulang bahwa ketika mendengar kata bekatul maka akan banyak orang yang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau yang tidak sedap ( tengik ), apek dan asam. Persepsi ini tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan sedikit manis, sedangkan bau tidak sedap akan muncul jjika bekatul mulai mengalami kerusakan. Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi yaitu 51 – 55 g/100 g . Kandungan karbohidrat yang terdapat didalam bekatul merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energy alternative.
Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11 – 13g/100g. Kandungan protein dalam bekatul memang tidak sebesar protein yang terdapat dalam telur akan tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung dan tepung terigu. Dan jika dibandingkan dengan beras bekatul memiliki kandungan asam amino lisisn yang lebih tinggi.
Selain kandungan yang sudah disebutkan diatas bekatul juga mengandung lemak yang kadarnya mencapai 10 – 20 g/100 g. Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik diantara minyak yang ada karna dapat menurunkan kadar kolesterol, dan sudah dijual secara komersial di beberapa Negara.
Bekatul beras ( khususnya beras merah ) juga kaya akan avaitamin B Kompleks dan Vitamin E dimana sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh sedangkan Vitamin E sebagai anti oksidan yang sangat kuat. Selain itu bekatul juga merupakan sumber mineral yang sangat baik dengan perhitungan bahwa setiap 100 gram bekatul mengandung kalsium 500 – 700 mg, magnesium 600 – 700 mg dan fosfor  1000 – 2200 mg.


BEKATUL MAMPU TURUNKAN LDL dan TINGKATKAN HDL

     Penelitian Muhammad Minhajuddin seperti dimuat dalama food and chemical toxicology journal ( 2005 ),  menyebutkan bahwa kadar total kolesterol menurun 42 % dan LDL ( kolesterol jahat ) 62 % setelah diberi asupan tokotrienol yang diisolasi dari minyak bekatul. Tokotrienol merupakan salah satu bentuk vitamin E yang banyak terdapat dalam minyak bekatul.
Vitamin E sudah lama dikenal sebagai antioksidan , baik dalam bentuk tokoferol  maupun tokotrienol. Dan Tokotrienol terbukti secara ilmiah dapat menghambat aktivitas  HMG – CoA reductase, sebuah enzim yang dapat mensistesis kolesterol di dalam tubuh.
Bekatul juga merupakan sumber serat pangan ( dietary fiber ) yang sangat baik. Serat pangan telah diakui manfaatnya di dalam leteratur kedokteran sejak masa Hippocrates. Serat pangan berperan sangat penting dalam proses pengosongan usus dari sisa makanan yang tidak tercerna dengan baik.

     Selain untuk memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan  juga berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah baik pada hewan percobaan maupun manusia. Serat pangan dapat menurunkan kadar kolesterol darah karna mampu mengikat asam empedu, ikatan ini akan keluar bersama kotoran.

     Semakin banyak serat yang dikonsumsi, maka akan semakin banyak juga asam empedu yang dileluarkan dari dalam tubuh, dan hal tersebut akan memacu perubahan kolesterol menjadi asam empedu sehingga kadar kolesterol menurun. Menurut Damayanthi dkk ( 2007 ) konsumsi 85 g bekatul per hari dapat menurunkan total kolesterol sebesar 8,3 % dan peningkatan kadar kolesterol HDL ( kolesterol baik ) 11,8 %. Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan reseptor kolesterol jahat LDL.

     Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah penigkatan aktivitas enzim cholesterol-7alpha-hydroxyla-se,  suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu. Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulasi konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.

Bersambung…..

0 komentar:

Posting Komentar

Sehat Bersama Herbal Slideshow: Pasar’s trip to Bekasi, Jawa, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Bekasi slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.